Rabu, 26 Nov 2025
Senin, 16 Des 2024 Kat : Kabar Kaowa

Tim Peneliti Berhasil Pasangi GPS Pada Elang Flores di Kaowa Bima

Kabarkaowa- Tim Sindikat Fotografer Wildlife Bima – Dompu, Tim RCS dan Hawk Watch Internasional melakukan pemasangan GPS Satelit pada Elang Flores di Desa Kaowa Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima. Pemasangan GPS dilakukan, karena populasi terus menyusut dan terancam punah.

3 menit baca
Dilihat : 257x

Sebelumnya Tim Sindikat setelah 3 tahun melakukan pemantauan dan pengamatan di wilayah KPH Maria Donggomasa RTK 64 yang merupakan lahan tutupan negara dan tutupan daerah.  Awalnya Terpantau 4 sarang Elang Flores, sarang pertama sudah tidak aktif  digunakan begitupun sarang kedua. Sarang ketiga pada akhir tahun 2023 terpantau masih aktif namun pada awal tahun 2024, sarang ketiga berpindah lokasi ke sarang ke-empat yang berada di wilayah garapan masyarakat.

“Elang Flores memang sangat menyukai area – area yang sudah terfragmentasi, sampai saat ini, belum ada penelitian terkait dengan kebiasaan Elang Flores yang mendiami lahan-lahan di pinggir area garapan masyarakat tersebut. Yang kami tahu bahwa, Elang Flores akan sangat mudah melakukan perburuan mangsa di sekitar area tersebut karena lahan-lahan tersebut sudah terbuka,” jelas Usep Suparman, dari Tim RCS dalam keterangannya, Senin 3 Juni 2024.

Melihat keadaan tutupan lahan yang ada di wilayah sekitar sarang Elang Flores, Meg Murgatroyd, peneliti dan pemerhati raptor dunia dari hawkwatch.org sedikit menyayangkan tidak adanya regulasi yang jelas dalam tata kelola lahan tutupan tersebut.

“Kami datang kesini untuk melakukan pemasangan GPS Satellite tracking pada Elang Flores, pada saat kami datang, kami melihat sejauh mata memandang ladang jagung yang sudah siap panen, ketika kami sampai di lokasi kegiatan, hal pertama yang saya ucapkan adalah ‘tahun 2025, bencana banjir tidak akan dapat dielakkan lagi untuk Kota Bima dan Kabupaten Bima,” terangnya.

Pembukaan lahan tutupan negara yang berada di wilayah watasan Kelurahan Lampe, Kota Bima, Desa Kaowa Kecamatan Lambitu, Desa Pesa dan Desa Maria Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, pada tahun 2023 dan 2024 bisa dikatakan sangat masif dilakukan. Perluasan lahan tersebut diperuntukan untuk lahan perladangan jagung masyarakat entah dengan pola seperti apa yang ditawarkan oleh pemerintah dan instansi terkait.

“Harapannya, semua stakeholder ikut terlibat dalam konservasi elang flores ini seperti yang tertuang dalam SRAK Elang flores yang ditanda tangani oleh Menteri Lingkungan hidup tanggal 27 Januari 2022 dengan nomor SK.77/menlhk/setjen/ksa.2/1/2022 tanpa harus menunggu elang flores ini punah di alam,” tegas Usep Suparman.

Sementara itu, Umar dari Tim Sindikat kecewa dengan kondisi yang ada. “Jika sampai hutan ini habis pada tahun 2024 ini, maka tahun 2025 Kota Bima akan siap sedia menerima akibat dari ini semua, kejadian tahun 2016 akan terulang dalam waktu dekat, bukan masalah hutan di bagian timur arah tenggara Kota Bima saja, namun permasalahan yang sama juga terjadi di hutan bagian timur arah utara Kota Bima yang sudah habis di babat juga oleh oknum masyarakat,” kata Umar.

Apa yang didapatkan dalam pelaksanaan Tagging Elang Flores pada 25 – 28 Mei 2024 kemarin? Secara kasat mata, pelaksanaan kegiatan tersebut selain mengumpulkan data morfologi Elang Flores, kegiatan tersebut juga akan menghasilkan pemetaan wilayah sebaran elang flores di wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima, dimana peta tersebut akan digunakan untuk meng-overlay peta keadaan hutan sekarang dan akan digunakan untuk pengambilan kebijakan dalam memproteksi habitat elang flores yang tersisa.

“Ketika habitatnya aman dan di jaga, maka Elang Flores yang ada di desa kaowa ini akan tetap ada dan menjadi icon tersendiri untuk daerah bima kedepannya, maka dari itu, kegiatan tagging ini akan memiliki dampak yang sangat besar pada pengambilan kebijakan terkait dengan tata kelola penguasaan lahan garapan dan lahan tutupan negara serta lahan tutupan daerah di watasan ini,” tegas Meg Murgatroyd dari Hawk Watch Internasional.

https://www.rri.co.id/daerah/735199/tim-peneliti-berhasil-pasangi-gps-pada-elang-flores-di-bima

Berita Terkait...