Kabar Koawa – Desa Kaowa di Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, menjadi contoh nyata bagaimana semangat gotong royong masyarakat mampu mengatasi keterbatasan. Selama lebih dari dua dekade, jalan sepanjang empat kilometer yang menghubungkan desa ini dengan wilayah lain mengalami kerusakan. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat warga untuk tetap berjuang memperbaikinya.

Jalan yang masih berupa tanah dan berlubang ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi warga. Meski belum tersentuh aspal, Kepala Desa Kaowa, Junaid, menjelaskan bahwa masyarakat tidak tinggal diam. Dengan swadaya, mereka rutin melakukan perbaikan jalan, terutama di titik-titik yang paling rusak. “Setiap tahun kami bergotong royong. Bahkan, kami menyewa alat berat untuk memastikan jalan ini tetap bisa dilalui,” ujar Junaid, Selasa (22/8).
Proses perbaikan terbaru sedang berlangsung dan diperkirakan selesai dalam tiga hari ke depan. Meskipun sederhana, upaya ini menjadi bukti betapa besarnya tekad warga Desa Kaowa untuk menjaga aksesibilitas wilayah mereka.
Tidak hanya mengandalkan gotong royong, pemerintah desa juga aktif mengupayakan dukungan dari pihak terkait. Junaid mengungkapkan bahwa mereka telah berkali-kali menyampaikan kondisi jalan ini kepada Pemkot Bima. Bahkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bima telah turun mengecek lokasi dan melakukan pengukuran jalan.
“Kami berharap jalan ini dapat segera diaspal. Jika tidak bisa sekaligus, kami mengerti, tetapi pengerjaan bertahap sudah sangat membantu,” kata Junaid. Harapan besar ini menjadi gambaran optimisme warga bahwa perbaikan akan segera terwujud.
Semangat masyarakat Desa Kaowa untuk memperbaiki jalan mereka juga mencerminkan nilai-nilai solidaritas yang kuat. Di tengah tantangan, mereka tetap memilih untuk bersatu dan bergerak bersama. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, jalan Desa Kaowa diharapkan akan menjadi akses yang layak bagi masyarakat dan mendorong kemajuan desa di masa depan.